GURUKU.....
Jumat, 29 Juni 2012
BELAJAR dari si PENEBANG POHON
|
BELAJAR
Dari
si
PENEBANG POHON
Terkadang kita selalu mengganggap bahwa diri kita sudah tahu akan banyak
hal, sehingga tidak memedukan
lagi masukan dari orang lain atau pun membaca beberapa buku atau informasi lainnya. Ini salah satu sifat yang
negatif dalam diri kita sehingga sikap tersebut bukan membawa kemajuan
atau perkembangan dalam diri tetapi malah membawa kemunduran dan semakin membuat diri tidak 'PD'
(kurang percaya diri). Mungkin kita
semua bisa belajar dari hikmah cerita si
penebang kayu ini....
Alkisah, seorang pedagang
kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon
di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima
sangat baik,
sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.
Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus
diselesaikan
dengan target waktu yang telah ditentukan
kepada si penebang pohon.
Hari pertama bekerja, dia
berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian
dengan tutus, "Hasil kerjamu
sungguh luar bliasal Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon
itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti
itu."
Sangat termotivasi oleh pujian majikannya,
keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya
berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap
tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya
hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. "Sepertinya
aku telah kehilangan
kemampuan dan kekuatanku. Bagaimana aku dapat
mempertanggung jawabkan
hasil kerjaku kepada majikan?" pikir penebang
pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala
tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak
mengerti apa yang telah terjadi.
Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, "Kapan terakhir kamu mengasah kapak?"
"Mengasah kapak? Saya
tidak punya waktu untuk itu. Saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat
tenaga," kata
si penebang.
"Nah, di sinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil
luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak
yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, Sesibuk apa pun, kamu
harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang
mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!" perintah sang
majikan.
Sambil mengangguk-anggukan kepala dan
mengucap terima kasih, si penebang
berlalu dari
hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.
Istirahat bukan berarti berhenti.
Tetapi untuk menempuh perjalanan
yang lebih jauh lagi.
Sama seperti si
penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk,
sehingga seringkali melupakan sisi lain yang
sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi
hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual.
Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehiclupan
kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru!!!
Nah sekarang bagaimana dengan
teman-teman semua....? Ingin teru’s maju ... atau
cukup berjalan ditempat sajaz?
Perubahan anda esok hari anda ditangan anda sendiri .... Tentukan Pilihan dan
Putuskan....
Perubahan anda esok hari anda ditangan anda sendiri .... Tentukan Pilihan dan
Putuskan....
Dari says untuk kita semua...
Salam sukses............... Ma’an Najah
Hajir Al-Asyi...........
Ilal liqa’
Selasa, 26 Juni 2012
Aku Ingin Berbagi
Ceurita
Geutan-yoe............... .... Edisi :- Aku Ingin Berbagi....
“Ispirasi
dari cerita ini dapat diambil Hikmah yang sangat besar semoga dapat kita
aplikasikan dalam keseharian kita, Insya Allah”
Tidak ada
sesuatu yang lebih luar biasa yang pernah dicapai ... kecuali oleh mereka yang berani untuk percaya
bahwa sesuatu DI DALAM diri mereka
lebih hebat dari keadaan lingkungannya
(Bruce Barton)
(Bruce Barton)
Suatu
hari di dalam kelas sebuah sekolah, di tengah-tengah pelajaran, Cikgu memberi sebuah pertanyaan kepada murid-muridnya,
"Anak-anak, jika suatu hari kita berjalan-jalan
di suatu tempat, di depan kita terbentang sebuah sungai kecil, walaupun
tidak telalu lebar tetapi airnya sangat keruh sehingga tidak diketahui berapa dalam sungai tersebut. Sedangkan satu-satunya jembatan yang ada untuk menyeberangi sungai, tampak di kejauhan berjarak
kira-kira setengah kilometer dari tempat kita berdiri."
"Pertanyaannya adalah, apa yang akan kalian
perbuat untuk menyeberangi sungai
tersebut dengan cepat dan seLamat? Pikirkan baik-baik, jangan sembarangan
menjawab. Jawablah dengan memberi alasan kenapa kalian memilih jalan itu.
Tutiskan jawaban kalian di selembar kertas. Kita akan diskusikan setelah ini."
tersebut dengan cepat dan seLamat? Pikirkan baik-baik, jangan sembarangan
menjawab. Jawablah dengan memberi alasan kenapa kalian memilih jalan itu.
Tutiskan jawaban kalian di selembar kertas. Kita akan diskusikan setelah ini."
Seisi kelas segera ramai, masing-masing anak memberi jawaban yang beragam. Setelah beberapa saat menunggu
murid-murid menjawab di kertas, Cikgu segera mengumpulkan kertas dan mulailah acara
diskusi. Ada sekelompok anak pemberani
yang menjawab: kumpulkan tenaga dan keberanian, ambil ancang-ancang dan lompat ke
seberang sungai. Ada yang
menjawab, kami
akan langsung terjun ke sungai dan berenang
sampai ke seberang.
Kelompok yang lain menjawab: Komi akan
mencari sebatang tongkat ponjang untuk membantu
menyeberang dengan tenaga lontaran dari tongkat tersebut. Dan ada pula yang menjawab: Soya akan berlari secepa fhya ke jembatan dan
menyeberangi sungai, walaupun agak lama
karena, jarak yang cukup jauh, tetapi lari dan menyeberang melalui
jembatan adalah yang paling aman.-
Setelah
mendengar semua jawaban anak-anak, Cikgu berkata, "Bagus sekali
jawaban kalian. Yang menjawab melompat ke seberang, berarti kalian
mempunyai semangat berani mencoba. Yang menjawab turun ke air
berarti kalian mengutamakan
Praktik. Yang memakai
tongkot berarti kalian pintar memakai unsur dari luar untuk sampai ke tujuan.
Sedangkan yang berlari ke jembatan untuk menyeberang berarti kalian lebih mengutamakan keamanan. Bapak senang kalian memiliki alasan
atas jawaban itu. Semua jalan yang kalian tempuh adalah
positif dan baik selama kalian tahu tujuan yang hendak dicapai. Asalkan kalian
mau berusaha dengan keras, tahu target
yang hendak dicapai, tidak akan lari gunung di kejar, pasti tujuan kalian akan tercapai. Pesan bapak, mulai dari sekarang dan sampai kapan pun, Kalian
harus lebih rajin belajar dan berusaha menghadapi
setiap masalah yang muncul agar berhasil sampai ke tempat
tujuan. "
Jangan melarikan diri dari kesulitan.
Dalam kenyataan hidup, kita semua
sebagai manusia selalu mempunyai masalah atau problem yang harus di hadapi,
selama kita tidak melarikan diri dari masalah, dan Sadar bahwa semua masalah
dan rintangan itu harus diatasi, melalui pola pikir dan cara-cara yang positif serta keberanian kita menghadapi semua
itu, tentu hasitnya akan maksimal. Hanya dengan action dan belajar, belajar, dan action lagi. Manusia baru bisa mencapai pertumbuhan mental yang sehat dan meraih kesuksesan
seperti yang di idam idamkan!
Sebuah Renungan :
Seseorang tidak akan pernah mengetahui sesuatu yang ada
pada dirinya sebelum ia pernah untuk mencoba,
namun
Banyak orang takut untuk mencoba ... karena selalu dibayangi
kegagalan didalam pikirannya.
Kegagalan hanyalah sebuah sukses yang tertunda, dan
Kegagalan kenikmatan yang dapat dirasakan bila
meIakukannya,.-'-.
Seseorang tidak akan pernah mengetahui sesuatu yang ada
pada dirinya sebelum ia pernah untuk mencoba,
namun
Banyak orang takut untuk mencoba ... karena selalu dibayangi
kegagalan didalam pikirannya.
Kegagalan hanyalah sebuah sukses yang tertunda, dan
Kegagalan kenikmatan yang dapat dirasakan bila
meIakukannya,.-'-.
مني لكم جميعا
Hajir Al_Asyi-------------------------
Langganan:
Postingan (Atom)